Kompos adalah pupuk organik yang penting dalam budidaya pertanian terutama
di lahan kering, berpasir, pegunungan yang mudah loloskan air dan lahan marginal.
Banyak bukti bahwa budidaya pertanian yang menggunakan kompos BIO P 2000 Z
hasilnya meningkat dan berkesinambungan (lestari) dibanding yang tanpa kompos dan
dari segi ekonomi pemakaian kompos dapat menghemat pemakai pupuk buatan. Oleh
karena itu kompos sangat diperlukan untuk mendukung produksi pertanian organic
yang lestari. Jika di kelola dengan baik usaha produksi kompos dapat berprospek
sebagai usaha yang menguntungkan untuk menambah pendapatan keluarga.
Kompos berasal dari pembusukan bahan organik seperti daun-daunan, rumputrumputan,
jerami, hijauan serasah, sampah organik kota dan kotoran ternak dan
berbagai campurannya. Pada prinsipnya pembuatan kompos sangatlah mudah. Secara
alami bahan di atas akan membusuk bila ditimbun begitu saja. Namun perlu waktu
yang cukup lama, yaitu sekitar 3 bulan s/d 1 tahun. Sebagai pengganti dan
pelengkap pupuk pertanian, kompos harus ada dan tersedia dalam waktu cepat seiring
dengan pengolahan tanahnya. Masalahnya sekarang adalah bagaimana mempercepat
proses pengomposan sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Penggunaan Bioteknologi modern dengan menggunakan jasa agen mikroba Bio
P 2000 Z merupakan harapan besar untuk mempercepat proses dekomposisi dengan
kualitas hasil yang lebih baik, sehingga dapat menjamin kesuburan tanah secara
lestari. Mikroba unggul berguna di dalamnya (dari kultur Bio P 2000 Z) lebih lengkap
dibanding kultur lain umumnya; sangat menunjang terbentuknya hara alami secara
lengkap dan berimbang khususnya mikro nutrient, senyawa Bio aktif (enzim, hormon,
vitamin, ZPT, dll.), senyawa intermediate (asam organic, asam humat, folat, sakarida
dll) yang menunjang pertumbuhan dan kesehatan tanaman serta mikro-biota tanah
yang menjadikan tanah lebih hidup (produktif) dan subur.
Mengingat penyediaan bahan baku kompos tidaklah sulit (kotoran ternak,
jerami, legume (kacang-kacangan) dan gulma serta seresah dedaunan yang telah
tersedia dan melimpah di sekitar permukiman), diharapkan petani dapat membuatnya
sendiri. Pada jenis tanah dan tanaman tertentu, kompos sangat diperlukan untuk
menunjang budidaya tanaman pokok, seperti pada penanganan lahan kritis, konservasi
dan reclamasi lahan.
CARA PEMBUATAN KOMPOS LENGKAP TEKNOLOGI BIO P 2000 Z
Peralatan :
1. Cangkul
2. Sabit/parang
3. Kayu papan/alas (Jawa, “Dugel”)
4. Plastik Hitam/Karung Goni
5. Ember Plastik
Bahan :
a. Bio P 2000 Z
b. Jerami/sampah/dedaunan
c. Dedak/Kotoran ternak
d. Sekam/abu
e. Gula Pasir dan urea, TSP/KCl, dll.
f. Air (secukupnya)
Sediakan bahan utama dengan proporsi bahan sebagai berikut :
Jerami,dll/organik : Dedak : Sekam : Gula :Bio P 2000 Z : Air
Kotoran Ternak
Jml : 200 kg : 5 kg :200 kg : 2 ons : 200 ml : 20 ltr/secukupnya
secukupnya
NB: (Perbandingan jumlah / volume ini disesuaikan dengan kompos yang akan dibuat; dan kompos dapat
diperkaya dengan nutrisi lain untuk tujuan bdt. khusus secara sinergi dengan mikroba Bio P2000Z)
a. Larutkan Mikroba Starter Bio P 2000 Z 75 – 100 ml dan gula 5 sendok serta 5
cendok urea ke dalam 10 liter air (lebih baik diamkan dulu semalaman).
b. Jerami (rumput,daun-daun) dicacah ukuran lebih kecil (panjang 2 – 5 cm),
sekam dan dedak dicampur secara merata dan lebih baik kalau ada kotoran
ternak sapi atau unggas campurlah abu. Untuk memudahkan kerja dapat
disusun berlapis-lapis dan tiap lapis dapat ditambahkan TSP/SP-36 dan KCl jika
kompos akan langsung sebagai media tanam sekaligus sebagai pupuk nya.
c. Siramkan larutan di atas secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata
sampai kandungan air adonan mencapai 30 % (Bila adonan dikepal dengan
tangan, air tidak keluar dari adonan dan bila adonan dilepaskan maka adonan
akan megar).
d. Adonan digundukan di atas tanah yang tinggi atau alas papan dengan ketinggian
15 – 20 cm kemudian ditutup dengan karung goni/plastik selama 3 – 4 hari.
e. Pertahankan suhu dlm timbunan tidak lebih dari 40 oC jika suhu lebih dari 50 oC
dengan cara: bukalah karung penutup, dan gundukan dibalik-balik kemudian
ditutup lagi dengan karung goni.
Catatan : Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan kerja mikroba terhambat,
untuk itu lakukan pengadukan sehari dua kali (6-24 jam sekali).
f. Pada proses dan kondisi yang benar (terkontrol), setelah 4 hari Kompos Bio P
2000 Z telah selesai fermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic;
cirinya warna coklat dan lebih lunak, serta tidak panas.
Penggunaan kompos ini yang ideal untuk hortikultura adalah 6 – 10 ton per hektar;
atau digunakan dengan cara spot (sekitar lobang tanam saja), sehingga lebih hemat.