Teknologi Bio Perforasi adalah produk Bioteknologi yang dalam aplikasinya dan manfaatnya lebih dari sekedar penyubur atau pupuk. Manfaat umum pupuk hayati Bio P 2000 Z untuk tanaman adalah:
Meningkatkan dan melipat gandakan hasil panen
Memicu produksi maksimal sesuai sifat unggul tanaman
Meningkatkan kesehatan dan toleransi ketahanan tanaman
Memicu fotosintesis jalur hill hijau daun secara efisien
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemupukan
Memacu Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Tanaman, seperti:
a. Mempercepat dan memperbanyak terbentuknya bunga yang membentuk buah produktif
b. Memperbanyak tunas dan cabang produktif
c. Daun lebih subur-hijau, lebat dan lebih lebar kekar
d. Pertumbuhan cepat, ruas tanaman lebih banyak
e. Mempercepat pemulihan luka dan kekebalan dari serangan hama
f. Memperbanyak dan menumbuhkan akar lebih panjang dan kuat
Sedangkan pada tanah, pupuk hayati Bio P 2000 Z bermanfaat untuk:
Menstabilkan tanah, meningkatkan pH secara alami (mikrobiologis) meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan biologi yang berimbang dan berkelanjutan
“Bio Fabrikasi hara” secara mikrobiologis yang memperkaya ketersediaan unsur hara/nutrisi lengkap dan berimbang dalam tanah, bermanfaat bagi tanah marginal/kritis.
Mempercepat terurainya residu pupuk kimia menjadi bermanfaat dan tersedia bagi tanaman.
Meredam/menetralkan anasir penghambat dalam tanah baik dari logam beracun, alkali, lagam/gas tereduksi beracun yang menggangu pertumbuhan tanaman.
Mendukung kehidupan ekologis bersinergi dengan mikroba berguna indogenus penyuburtanah, Sangat baik untuk persiapan perkebunan dan reklamasi.
Manfaat Teknologi Bio Perforasi di Bidang Budidaya Pertanian.
a. Biofertilizer (pupuk hayati biosintesis)
Merupakan mikroba yang berfungsi sebagai pengelola unsur hara alam (bebas) dan unsurhara pemberian (an-organik dan organik) tersedia bagi tanaman:
(1) Berfungsi sebagai penyerap dengan pengelola unsur hara bebas di alam baik di udara (N,C,H,0,S) maupun di tanah (N,P,K) dan unsur mikro lainnya menjadi unsur hara organik yang bermanfaat yang siap diserap oleh tanaman.
(2) Menyerap racun tanah menjadi bahan organik dan bioaktif senyawa sekunder, menguraikan unsur yang tidak dapat diserap oleh tanaman menjadi unsur yang dapat diserap dengan bantuan enzym mikrobia.
(3) Peran pupuk hayati dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk an-organik dan organik karena kemampuan mikrobia yang terdapat dalam pupuk hayati dapat menyerap dan melindung unsur hara, sehingga tidak mengalami pencucian (laeching) dan penguapan.
(4) Perangsang GA, Auxin, IAA, Cytokinin, Giberilin, dll, sebagai hormon penyuburan tanaman yang membuat tanaman lebih subur, berpotensi tumbuh dengan optimal.
(5) Perangsang hormon florigen yang membuat bunga dan buah yang lebat dan fitoalexin untuk kekebalan yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman.
(6) Khusus untuk tanaman kacang-kacangan (Leguminoseae) terdapat manfaat ganda yaitu sebagai pengelola tanaman dan diterimanya bahkan menjadi simbiosis mutualisme antara tanaman dengan bakteri dalam penghambat unsur hara terutama
Nitrogen.
(7) Menghasilkan asam organik dan asam amino dan senyawa derivatif lain yang berperan positif bagi tanaman dan mikroba simbion indegenus positif.
b. Bio Aktivator / Dekomposer.
Merupakan mikroba yang berkemampuan sebagai pengurai, pembusuk, dengan sifat tersebut maka dapat berperan untuk:
(1) Mengubah bahan organik mentah ( dari tanaman dan hewan) menjadi unsur-unsur hara bagi tanaman.
(2) Memperbaiki tekstur, struktur tanah pada lahan baru, lahan kritis maupun lahan pertanian yang mengalami degradasi akibat kejenuhan penggunaan bahan kimia.
(3) Memperbaiki pH tanah dan merubah unsur racun (toksik) tanah yang merugikan pertumbuhan tanaman menjadi unsur tanah yang tersedia sesuai dengan pertumbuhan tanaman.
Selama dua dasawarsa ini pelaku pertanian mulai menggunakan pupuk hayati hasil dari Bioteknologi pertanian. Bahkan akhir- akhir tahun ini dengan gema “Go Organic” maka penggunaan pupuk hayati dan bahan pupuk organik lebih intensif. Pada awalnya pupuk hayati lebih diarahkan pada penggunaan di penanaman kedelai dan kacangkacangan, karena fungsinya mampu bersimbiose dengan akar tamanan legum dalam pembentukan bintil akar. Sedangkan pada tanaman padi dan jagung lebih mengarah pada penggunaan pupuk organic, namun sekarang dapat digunakan pada semua tanaman dan berbagai jenis tanah sebagai media tanam.
Melihat lebih jauh peran pupuk hayati hasil bioteknologi ini bermanfaat untuk: 1) pembenah tanah (memperbaiki biologi, struktur, dan kimia), 2) penyedia dan pengelola unsur hara, 3) penghasil/ perangsang hormon pertumbuhan dan pembungaan, maka pupuk hasil rekayasa bio teknologi ini dapat digunakan di seluruh lahan, untuk seluruh kehidupan tanaman (baik tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan tanaman kehutanan).
c. Bio Kontrol.
Penyediaan mikrobia baik secara alami maupun rekayasa untuk digunakan sebagai kontrol kehidupan tanaman yang dibudidayakan.
(1) Pemanfaatan mikrobia langsung.
Penyakit banyak disebabkan oleh mikrobia yang bersifat patogen bagi tanaman. Beberapa mikrobia dapat digunakan untuk menghambat/ membunuh atau mengurangi patogen yang menyerang pertumbuhan tanaman baik berupa hama, penyakit bahkan antar jasat renik bersangkutan. Bio control diharapkan dapat menjaga kesehatan tanaman dari serangan yang merugikan
(2) Pemanfaatan zat yang dihasilkan mikrobia.
Bio kontrol diperoleh dari zat yang dihasilkan oleh mikrobia. Diketahui bahwa dalam kehidupannya mikrobia adalah makluk hidup yang mampu mengeluarkan zat yang mempunyai sifat-sifat tertentu. Zat yang dihasilkan mikrobia tertentu bermanfaat bagi pengendalian mikrobia bagi tanaman.
