Pemilihan lokasi
– Pilih lokasi : tanah subur, berstruktur lumpur, ketinggian = 0-1300 m dpl, pH= 5,5 – 7, temperatur 25 – 30°C, air tersedia (± 1,4 l/detik/ha), irigasi dan drainase baik
Umur -30
Paket Pengolahan tanah I
– Tanah dibajak dan digaru, kedalaman 30 – 40 cm. Kondisi tanah harus macak-macak.
Umur – 25
Pembibitan/Penyemaian
– Membuat bedengan semai dengan luasan yang sesuai kebutuhan untuk sebar benih.
– Sebar benih secara merata (benih yang disebar sudah diperam ± 48 jam dan sudah berkecambah)
– Sebelum disebar bedengan, dipupuk dengan SP-36 sebanyak 10 gr/m2 atau ½ genggam /m2
– Benih ditebar ± 50 – 75 gram (± 2 genggam/ m2)
– Semprot dengan Bio P 1 minggu sekali
– Waspada dengan hama tikus, beri perangkap/racun, 15 hari setelah sebar.
– Tutup petak persemaian dengan plastik.
Umur -4
Pengolahan Tanah II
– Tanah dibajak ± 20 – 30 cm, digaru hingga terbentuk tanah olah yang berlumpur
– Jika diperlukan lakukan pengapuran atau semprotkan Bio P2000Z untuk menetralkan
kemasaman tanah.
Umur -1
Pencabutan bibit (bibit muda terbaik)
– Bibit dicabut dari persemaian (hati-hati akarnya jangan sampai putus), lalu diikat sesuai kondisi (ex: segenggam) tinggi bibit ± 22 – 25 cm, mempunyai 5 – 6 helai daun, vigor bawah kuat, pertumbuhan seragam.
Umur 0
PENANAMAN
– Tanah/lahan dicaplak sesuai dengan jarak tanam (co: 25 x 25-30 cm)
– Tanam bibit (2 – 3 tanaman/lubang), 0 – 3 hari kondisi sawah tidak diairi.
– Jika tanah tergolong miskin hara, pupuk dasar sebaiknya diberikan.
Umur 5 – 7
Penyulaman
– Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau yang tumbuhnya tidak normal
Umur 4 – 14
– Pengairan
– Selama 10 hari diberi pengairan setinggi 7 – 10 cm, agar temperatur tanah tidak naik.
Umur 15
Aplikasi pupuk dasar
Aplikasi Bio P 1 dan HPT
– Dosis pupuk Urea 45 – 135 kg (20% yang digunakan), P2O5 = 45 kg (100 %), pupuk disebar merata atau Urea Prill (40 kg), SP – 36 = 40 kg. KCl= 30 Kg/ha
– Dosis 0,5 – 1 l/ha lima hari sekali sampai tiga kali untuk memacu anakan, pengendalian HPT dapat dilakukan jika ada serangan hama.
Umur 15 – 29
– Penggenangan
– Selama 14 hari sawah digenangi terus setinggi 3 – 5 cm. Jika tinggi air > 5 cm dapat menghambat perkembangan anakan (masa kritis I)
Umur 30
Penyiangan I – Siangi gulma pada lahan secara bersih
Umur 31
Pemupukan Susul I
– Dosis = Urea+ ZA = 60 kg/ha, TSP/SP-36= 60 kg dan KCl = 40 Kg
– Pada waktu pemupukan kondisi tanah macak–macak (pertahankan selama 5 hari).
Umur 32
Aplikasi Bio P 2 + HPT
– Aplikasikan Bio P secara merata pada pagi hari atau sore hari, jika perlu lakukan pengendalian HPT secara terpadu untuk penggerek.35 – 50 – Pengairan
– Selama ± 14 hari sawah digenangi ± 7 cm, terus meningkat sampai10 cm.
Umur 45
Aplikasi Bio P3 + HPT
– Dosis Dosis = ± 1 l/ha, waspada serangan tikus & Penyakit Blast
Umur 50
Penyiangan II – Penyiangan gulma sampai bersih
Umur 51
Pemupukan Susulan II
– Dosis = Urea = 100 – 130 kg/ha, TSP= 20 kg dan KCl= 20-30 Kg furadan 10 kg/ha (disebar)
– Kondisi tanah macak – macak (pertahankan selama 5 hari).
Umur 55
Aplikasi Bio P 4 + HPT
– Aplikasi Bio P dosis 1 l/ha, disertai penanggulangan HPT secara terpadu.
Umur 56
– Pengairan
– Penggenangan air setinggi ± 10 cm sampai masa berbunga serempak dan gabah berisi penuh (masa kritis ke 2), jika kekurangan air pada masa ini dapat melemahkan pembentukan malai dan pembuahan sehingga dapat menyebabkan kehampaan.
– Semprotkan fungisida saat malai mulai berisi.
Umur 65
Aplikasi Bio P 5 &/ 6 + HPT
– Dosis Bio P 2000 Z ± 1lt / Ha diulang 10 hari berikutnya, Waspadai serangan tikus.
Umur 90
– Persiapan Panen – Sebelum panen sawah dikeringkan.
Umur 100
Panen
– Lakukan panen pada tanaman yang sudah benar – benar siap panen (umur panen sesuai dengan varietas masing-masing).
Ciri-ciri 33 – 36 hari sesudah berbunga rata (95% rumpun telah berbunga). Umunya padi telah siap panen dengan ciri- ciri : daun bendera sudah menua (kuning) dan sebagian telah kering kecoklatan.
– Kadar air gabah berkisar 22 – 24 %
– Warna gabah kuning cerah (berisi beras)
– Kerontokan gabah berkisar 25 – 30 % (dengan cara diremas tangan)
Keterangan :
– Kebutuhan Bio P 2000 Z untuk Padi berkisar 2 – 4 liter per ha tergantung tanah dan tan.
– Umur panen padi, tinggi maksimal tanaman, dan jumlah anakan tergantung varietas dan lingkungan budidaya.
– Teknologi Bio P 2000 Z signifikan memberikan peningkatan produksi dan sangat nyata dalam memperbaiki kualitas beras dan tingginya rendement yang dihasilkan dari volume gabah yang sama pada teknik lain.
– Fase-fase terpenting memacu tanaman dengan aplikasi Bio P 2000 Z adalah setelah tanam (7-12 hst untuk mempercepat adaptasi dan start pertumbuhan vegetatif awal, 7 – 8 mst saat akan/mulai pembentukan anakan produktif mst, dan saat mulai bunting/akan keluar malai (sesuai jenis varietas) dengan penambahan sedikit pupuk dasar kalium tinggi.