Pemilihan lokasi
– Ketinggian tempat akan berpengaruh pada rasa melon
– < 300 m dpl, ukuran buah besar tetapi kopong, tidak tahan lama & kurang manis, karena umur tanaman lebih singkat shg pembentukan gula blm maks. > 500 mdpl, buah lebih manis ttp ukuran kecil. Yg ideal pd ketinggian 400 m dpl
– Ketersediaan air
– Ketersediaan air merupakan faktor penting
– Dekat dengan jalan raya
Umur – 30
Pengolahan lahan
Membuat bedengan atau guludan
t = 30 – 50 cm, l = 90 – 120 cm, utk parit 40 -50 cm, sedangkan panjang bedeng disesuaikan, biasanya 12-15 m
Umur – 15
Pemberian ppk kandang
Dosis 20 – 24 ton/ha utk ppk kandang, dosis kapur 1,5 ton/ha + pengapuran atau kalmag
Umur – 12
– Penyemaian benih
– Dapat dilakukan di rumah semai, bak semai atau polybag
– Pengisian polybag
– Tanah ditambah furadan + ppk kandang + NPK
– Perlakuan benih
– Benih direndam dlm air hangat selama 12 jam kmd benih ditebar diatas kapas yg telah dibasahi air. Disimpan di oven dgn suhu 30 – 310 C selama 24 jam
Umur – 10
– Penanaman benih di polybag
– Melatih benih beradaptasi terkena cahaya matahari. Setiap pagi hingga pkl 10.00 plastik sungkup dibuka. Pkl 14.00 lakukan penyiraman
– Perawatan bibit
– Penyiraman setiap hari
– Aplikasi Bio P & PHPT
– Dosis 0,5-1 liter/Ha. Pestisida yang digunakan Decis, Antracol dan Dithane dengan konsentrasi 0,5 ml/l air
– Pemupukan
– NPK (15 : 15 : 15) 1 kg / 200 L air, tiap tanaman 100 cc
Umur – 7
Aplikasi Bio P utk tanah
Dosis 1,5 l/ha
Umur – 5
Pemasangan mulsa
Mulsa dijepit dengan bambu pada ujung-ujungnya
Umur – 3
Pembuatan lubang tanam
Jarak tanam 60 x 60 cm, 60 x 70 cm, dibuat zigzag.
Umur 0
Penanaman
Bibit siap ditanam pada umur 8-10 hst, tanam sore hari
Umur 1-7
Penyulaman
Penyulaman segera pada tanaman yang mati
Umur 4
Aplikasi Bio P & PHPT
Dosis 0,5-1 liter/Ha. Pestisida yang digunakan Decis, Antracol dan Dithane dengan konsentrasi 0,5 ml/l air
Umur 5
Pemupukan
NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc
Umur 7
Pemasangan turus
Dipasang 15-20 cm dari tepi bedengan, p = 200-225 cm, l = 3,5 – 4 cm, t = 1-2 cm
Umur 12
Pemupukan
NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc
Umur 13
– Aplikasi Bio P
– Dosis 0,5-1 liter / Ha.
– Pengendalian HPT
– Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air
– Pupuk multimicro
– Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
Umur 15
Penyiangan
Pembersihan lahan agar bebas gulma
Umur 19
Pemupukan
NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N
Umur 20
– Aplikasi Bio P
– Dosis 0,5-1 liter / Ha.
– Pengendalian HPT
– Decis, Antracol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air
– Pupuk multimicro
– Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
Umur 21
Perempelan
Tunas yang terbentuk di ketiak daun pada ruas 1-9 dihilangkan, tunas pada ruas ke 10-14 dipertahankan (dari tunas itu akan keluar tunas bunga)
Umur 26
Pemupukan
NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N
Umur 27
Pemangkasan
Ujung cabang tempat buah dipelihara, dipangkas menyisakan 1 lembar daun. Ujung tanaman dipangkas, secara keseluruh-an 25-30 lembar daun dipelihara.
Umur 28
– Aplikasi Bio P
– Dosis 0,5-1 liter / Ha.
– Pengendalian HPT
– Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air
– Pupuk multimicro
– Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
Umur 30
Penyiangan
Pembersihan lahan agar bebas gulma
Umur 33
Pemupukan
NPK (15 : 15 : 15) 3 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 1 kg KNO3
Umur 37
– Aplikasi Bio P
– Dosis 0,5-1 liter / Ha.
– Pengendalian HPT
– Decis, Antrocol & Dithane dgn konsentrasi 1 ml/l air
– Pupuk multimicro
– Pupuk yang mengandung Mg dan Kalsium
Umur40
Pemupukan
NPK (15 : 15 : 15) 2 kg / 200 L air, tiap tanaman 200 cc. Kandungan P dan K lebih besar dibanding N + 2 kg KNO3
Umur 45-60
Panen
Panen tergantung pada ketinggian lokasi tanam
Dataran rendah, umur 55 hari dapat dipanen, sedang untuk dataran tinggi panen dapat dilakukan pada umur 60-75 hari
Ciri-ciri : buah berjaring, lingkaran rekah seputar tangkai buah, jika varietas kulit kuning dipanen setelah warna merata.
Tambahan (untuk kegiatan penyiraman) :
Pada fase vegetatif, penyiraman dilakukan setiap 3 hari dengan volume 200 cc per tanaman.
Jika sumber air mudah tersedia, dilakukan penggenangan dan dilanjutkan dengan penyiraman batang.
Pada minggu ke 3 setelah tanam, pemberian air 5-7 hari sekali untuk merangsang pembungaan.
Selama pemeliharaan buah, interval penyiraman 3-4 hari sekali.
Penyiraman dikurangi menjadi 5-7 hari sekali apabila net mulai terbentuk, bila hujan turun air tidak boleh tergenang di saluran (kondisi lembab rawan jamur dan cendawan).
Setelah net atau jaring terbentuk sempurna, tanaman disiram setiap 3-4 hari sekali.